Pages

Subscribe:

Sabtu, 31 Desember 2011

Mekanisme turbin angin

Sebuah pembangkit listrik tenaga angin dapat dibuat dengan menggabungkan beberapa turbin angin sehingga menghasilkan listrik ke unit penyalur listrik. Listrik dialirkan melalui kabel transmisi dan didistribusikan ke rumah-rumah, kantor, sekolah, dan sebagainya.
Turbin angin dapat memiliki tiga buah bilah turbin. Jenis lain yang umum adalah jenis turbin dua bilah.
Jadi, bagaimana turbin angin menghasilkan listrik? Turbin angin bekerja sebagai kebalikan dari kipas angin. Bukannya menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin menggunakan angin untuk membuat listrik.
Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran 50-750 kilowatt. Sebuah turbin kecil, kapasitas 50 kilowatt, digunakan untuk perumahan, piringan parabola, atau pemompaan air.
Jenis turbin angin
Dalam perkembangannya, turbin angin dibagi menjadi jenis turbin angin propeler dan turbin angin Darrieus. Kedua jenis turbin inilah yang kini memperoleh perhatian besar untuk dikembangkan.
Pemanfaatannya yang umum sekarang sudah digunakan adalah untuk memompa air dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin angin propeler adalah jenis turbin angin dengan poros horizontal seperti baling- baling pesawat terbang pada umumnya. Turbin angin ini harus diarahkan sesuai dengan arah angin yang paling tinggi kecepatannya.
Kecepatan angin diukur dengan alat yang disebut anemometer. Anemometer jenis mangkok adalah yang paling banyak digunakan. Anemometer mangkok mempunyai sumbu vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin.
Jumlah putaran per menit dari poros anemometer dihitung secara elektronik. Biasanya, anemometer dilengkapi dengan sudut angin untuk mendeteksi arah angin.
Jenis anemometer lain adalah anemometer ultrasonik atau jenis laser yang mendeteksi perbedaan fase dari suara atau cahaya koheren yang dipantulkan dari molekul-molekul udara.
Turbin angin Darrieus merupakan suatu sistem konversi energi angin yang digolongkan dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama kali ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920.
Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan mekanisme orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling tinggi kecepatannya) seperti pada turbin angin propeler.


Kalau anda ingin membikin sendiri ( autotidak buat sendiri ) listrik tenaga angin bisa juga. Desain contoh saja paket mini listrik tenaga angin buatan pabrik.

Saran Prof. Paijo pakar eksperimen tehnologi tepat guna sebagai berikut :
PLTAngin sebenarnya merupakan spesialisai pak Hariom di Yogya, anda bisa melihat diskusi saya dengan beliau di blog saya yang lain ( . Prinsip sederhananya, anda harus menyediakan propeler ( baling-baling ), bisa dibuat sendiri atau baling-baling bekas kipas angin besar. Bagian pokok lainnya adalah generator yang dapat dibeli baru di toko teknik atau bekas dinamo pada kendaraan. Secara prinsip, angin akan memutar baling-baling dan poros baling-baling memutar generator menghasilkan listrik. Supaya baling-baling dapat menerima angin dari segala arah, maka rangkaian baling-baling dan generator musti ditempatkan pada sebuah tiang vertikal seperti dudukan kipas angin.
 
Di bagian belakang baling-baling dibuatkan sebuah sirip ekor ( tail ) yang cukup besar agar posisi baling-baling bisa menyesuaikan diri secara otomatis dengan arah angin. Saya ingin sekali segera membantu anda dengan memposting gambar PLTAngin selengkapnya tapi tidak bisa dalam waktu dua-tiga bulan ini karena kesibukan saya mempersiapkan team binaan saya untuk lomba di ITS. Selain itu, sudah banyak antrian pesanan artikel lainnya. Untuk itu saya mohon anda untuk bersabar dulu. Terimakasih dan salam eksperimen.

Untuk membuat kincir angin, pada prinsipnya dapat digunakan generator jenis apapun asal kondisinya bagus dan dayanya cocok. Jadi alternator mobil juga bisa dipakai. Pada sebagaian besar jenis alternator mobil, tidak menggunakan magnet permanen tetapi menggunakan magnet listrik ( elektromagnet ). Untuk mengaktifkan elektromagnet tersebut diperlukan listrik arus searah ( DC ) yang bisa diperoleh dari akumulator ( aki ).

Mengenai cara pembuatan, ada beberap hal yang musti mendapat perhatian khusus. Pertama, daya dari kincir angin musti lebih besar daripada daya generator ( alternator ). Yang kedua, jika kecepatan kerja ( RPM ) dari kincir berbeda jauh dengan kecepatan kerja ( RPM ) dari generator ( alternator ) maka poros kincir dan poros generator tidak bisa disambung secara langsung. Jika RPM kincir lebih tinggi daripada RPM generator, maka diperlukan sistem pereduksi. Jika RPM kincir lebih rendah daripada RPM generator, maka diperlukan sistem multiplikasi. Tentang sistim pereduksi putaran tersebut telah saya bahas dalam artikel PENGHUBUNG MESIN DENGAN GENERATOR.

Karena banyak netter yang berminat tentang kincir angin, maka akan mencari waktu untuk menulis artikel khusus yang membahas tuntas tentang seluk beluk teknis kincir angin tersebut. Terimakasih dan salam eksperimen.

Untuk kelas sederhana ( hasil maks 500 watt ) bahan yang perlu dipersiapkan yaitu :
- Bahan untuk baling - baling untuk diameter 1 m s/d 1,7 m
- Altenator mobil atau generator khusus tenaga angin. Harga altenator mobil mulai Rp. 500rb.
- Tower ( bisa dari apa saja yang penting aman dan kuat )
- Kabel listrik sesuai kebutuhan

- Dioda untuk 12 volt sebanyak 2 buah
- Baterai atau aki mobil setidaknya kapasitas 45 AH
- Inverter untuk 600 watt

Intinya putaran baling - baling dihubungkan dengan alternator agar menghasilkan arus listrik untuk mensuplai aki. Dioda berfungsi sebagai penyearah agar arus yang telah disimpan aki tidak kembali ke alternator. Kalau ada dana lebih bisa juga dipasang ampere meter dan anemomter agar akurat. Walau listrik yang dihasilkan gratis namun gunakan dengan bijak agar tidak tekor. Selamat berkarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar